Begini Cara Mengunduh iOS 8 Beta

sudouest.fr
Antarmuka sistem operasi Apple iOS 8
KOMPAS.com - Sistem operasi mobile terbaru dari Apple, iOS 8 telah dirilis dalam versi beta. Sistem operasi tersebut saat ini menjalani masa uji kualitas dan jaminan tidak ada bug. Anda pun bisa mengunduh dan mencoba iOS 8 beta ini.
Walau pengembangan dalam iOS 8 tidak sebanyak dalam iOS 7, namun masih banyak yang bisa digali dan dipelajari dalam sistem operasi ini, sebelum iPhone terbaru beredar pada akhir tahun ini.
Apple telah mengemas iOS 8 dengan beragam fitur dan 4 ribu antarmuka pemrograman aplikasi yang baru. Selain itu, terdapat juga fitur kesehatan dan kebugaran. Apple juga mengembangkan fitur iCloud dengan menambahkan lebih banyak funsi di dalamnya.
Berikut adalah panduan dalam mengunduh dan mencoba iOS 8, sebagaimana diteerangkan dalam situs Readwrite (2/6/2014).
Sebelum mengunduh iOS 8 Beta
Sebelum memulai mengunduh iOS 8 Beta, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan.
  • Akun developer iOS. Akun ini bisa didapat dengan membayar 99 dollar AS per tahun dan bisa didapatkan melalui situs developer Apple.
  • Perangkat khusus yang akan digunakan dengan iOS 8 beta. Sebaiknya Anda tidak menggunakan perangkat pribadi untuk mencoba sistem operasi baru yang masih dalam tahap uji coba. Salah-salah, perangkat tidak bisa diakses atau malah mati total.
  • Perangkat yang mendukung iOS 8 beta. Anda tentunya juga membutuhkan perangkat yang mendukung iOS 8. Sistem operasi ini tidak akan tersedia untuk iPhone 4. Jadi pilihan Anda saat ini antara lain iPhone 5S , iPhone 5C, iPhone 5, iPhone 4S, iPad Air, iPad Mini (kedua generasi). iPad generasi ke-2,3, atau 4, serta iPod Touch generasi ke-5.
  • Identifier perangkat Anda. Anda membutuhkan identifier perangkat untuk mengetahui versi iOS 8 beta mana yang harus diunduh. Anda bisa mengetahui device identifier perangkat Anda melalui tautan berikut ini untuk iPhone, dan tautan ini untuk iPad.
  • UDID (Unique Device Identifier). UDID suatu perangkat terdiri atas 40 karakter angka dan huruf yang menjadi semacam nomor seri iDevice milik Anda. Anda harus mendaftarkan perangkat developer Anda dalam iOS Development Center dengan menggunakan UDID ini. Instalasi iOS 8 tidak akan selesai tanpa autentikasi perangkat dengan cara ini.
  • Backup perangkat dengan iTunes atau iCloud. Untuk berjaga-jaga jika perangkat crash, sebaiknya Anda menyimpancadangkan (backup) segala data dalam perangkat dengan iTunes agar bisa dikembalikan (recovery) dengan mudah. Semua dokumen dalam perangkat uji iOS 8 juga perlu di-backup ke iCloud baru, baik untuk iOS 8 beta atau Mac OS X Yosemite.
Sebelum mengunduh file .dmg dari iOS 8 Beta, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Anda harus memiliki versi iTunes paling baru dan bisa digunakan.
Selain itu, isi penuh baterai perangkat Anda. Jangan sampai di tengah-tengah proses mengunduh file, perangkat kehabisan baterai dan mati.
Download dan Instalasi
  • Dalam komputer Mac Anda, buka halaman web iOS Development Center dan unduh versi iOS 8 beta yang sesuai.
  • Buka file .dmg dan cari file .ipsw di dalamnya. File ini menjadi satu-satunya di dalam file .dmg.
  • Hubungkan perangkat Anda dengan komputer Mac untuk menjalankan iTunes.
  • Klik tombol iPhone dalam iTunes untuk menampilkan status perangkat Anda. Backup iPhone dalam iTunes jika Anda belum melakukannya sebelumnya.
  • Tekan tombol Option (klik kanan) untuk mengupdate sistem operasi melalui iTunes. Lebih baik memilih opsi "Update" dalam iTunes alih-alih "Restore." Jendela baru akan muncul yang meminta Anda memilih file .ipsw dari iOS 8 beta, lalu jalankan proses unduhan.
Begitulah cara mengunduh iOS 8 beta. Anda kana menjumpai bahwa versi OS beta ini akan sedikit lambat kinerjanya. Selain itu, baterai juga akan cepat terkuras habis dibanding seperti biasanya, terutama dalam perangkat lama.
Jika Anda bukan seorang developer yang terdaftar dalam situs Apple namun masih ingin mencoba iOS 8 beta, banyak website-website lain di Internet yang menawarkan akses ke sistem operasi ini. Situs tersebut biasanya membutuhkan UDUD perangkat Anda dan menggunakannya untuk mendapatkan akses ke software beta.
Namun, berbagi UDID iPhone Anda dengan website lain sangat tidak disarankan. Anda juga tidak akan mendapatkan akses penuh ke dalam iOS Development Center yang memungkinkan Anda untuk meng-install update iOS 8 beta yang kemungkinan lebih sedikit memiliki bug.
Dan yang perlu diingat, begitu Apple merilis versi baru dari beta ini, maka versi lamanya tidak akan dilanjutkan. Anda memiliki risiko terkunci dengan sistem operasi lama jika tidak mengupdate-nya.

Jadi, pahami dulu risikonya menggunakan sistem operasi Beta sebelum mencobanya. Bagi pengguna kebanyakan, tentu lebih baik sabar menunggu versi resmi iOS 8 daripada sekadar menjadi "yang pertama" mencoba iOS 8 kan?

Related Posts:

Asyiknya Menjajal Kacamata Kardus Google

oik yusuf/ kompas.com
Menjajal sensasi virtual reality Google Cardboard
KOMPAS.com — Teknologi virtual reality (VR) tak mesti mensyaratkan perangkat keras yang mahal. Itulah pesan yang hendak disampaikan oleh Google lewat Cardboard, sebuahheadset VR yang terbuat dari bahan kardus.

Sepintas Cardboard terdengar meragukan. Benarkah ia bisa menyajikan visualisasi 3D layaknya perangkat headset Oculus Rift yang lebih kompleks?

KompasTekno berkesempatan menjajal Google Cardboard yang dibawa pulang oleh Chief Executive Kibar, Yansen Kamto, seusai mengunjungi konferensi Google I/O di San Francisco, 25 Juni lalu. Berikut ulasan singkatnya.

Origami

Google Cardboard adalah sebuah konsep unik. Headset ini mesti dirakit atau do-it-yourself(DIY) dari potongan kardus, dibentuk dan dilipat sedemikian rupa sehingga menjadi sebentuk kacamata.
oik yusuf/ kompas.com
Bentuk awal Google Cardboard, berupa lembaran kardus sebelum dibentuk menjadi headset dengan dilipat-lipat
"Unit" Cardboard yang dibagikan kepada pengunjung Google I/O berupa kardus yang telah dipotong mengikuti pola dan tinggal dilipat layaknya origami.

Namun, Cardboard juga bisa dibuat sendiri dari kardus biasa dengan mengikuti pola rancangan yang disediakan oleh Google.

Cardboard tak memiliki unit display khusus yang memproyeksikan gambar 3D ke mata pengguna. Sebagai  gantinya, digunakanlah sebuah ponsel Android biasa dan sepasang lensa yang juga bisa dibeli sendiri.

Smartphone disisipkan ke dalam Cardboard sehingga layarnya menghadap ke pasangan lensa, yang akan memproyeksikan tampilan layar itu ke mata pengguna. Ponsel yang digunakan bisa apa saja, asalkan memakai sistem operasi Android.
oik yusuf/ kompas.com
Bentuk jadi Google Cardboard setelah selesai dirakit
Namun tak semua ukuran smartphone pas untuk disisipkan ke dalam Cardboard. Perangkat sederhana ini agaknya sengaja dirancang untuk memuat Nexus 5 yang juga besutan Google.

Tanpa sentuhan

Sebelum memasang smartphone, pengguna bisa menjalankan aplikasi demo Cardboardyang disediakan Google di toko aplikasi Play Store. Setelah aplikasi berjalan, pemakai Cardboard tak perlu lagi menyentuh layar smartphone untuk navigasi.

Bagaimana caranya? Untuk memilih aneka macam demo di aplikasi Cardboard, pengguna tinggal menolehkan kepala ke arah kiri dan kanan. Goyangan kepala dideteksi oleh aneka macam sensor pada smartphone, dan tampilan menu akan mengikuti arah pandangan mata pengguna.

Pilihan yang terseleksi di menu akan di-highlight, kemudian bisa dijalankan dengan menggeser magnet berbentuk bulat yang ada di sisi samping Cardboard.
oik yusuf/ kompas.com
Tombol magnet di sisi kiri Google Cardboard digunakan untuk memilih menu
Magnet ini digeser ke arah bawah menggunakan jari. Smartphone akan mendeteksi pergeseran magnet tersebut dan menafsirkannya sebagai perintah untuk menjalankan (“klik”) menu yang dipilih.

Begitu jari dilepas, magnet akan kembali terdorong dengan sendirinya ke arah atas karena di sisi bawah terdapat magnet lain dengan kutub yang sama sehingga keduanya saling "menolak".

Metode input yang cerdik tersebut sengaja dibikin oleh Google agar pengguna tak perlu bolak-balik membuka smartphone untuk menjalankan menu aplikasi Cardboard. Headset ini pun bisa dipakai tanpa menyentuh layar smartphone.

Penggunaan smartphone sebagai penampil gambar dan pusat pemrosesan membuat Cardboard tak perlu memiliki hardware khusus.

Untuk menjalankan fungsi “back” atau kembali ke menu utama, headset berikut smartphonecukup digeser dari orientasi landscape (horizontal) ke portrait (vertikal).

Tiga dimensi

Seperti halnya teknologi VR lain, Cardboard menyajikan dua buah gambar terpisah pada layar smartphone. Lensa pada Cardboard memproyeksikan tampilan ini pada mata pengguna sehingga mencakup semua bidang pandang mata.

Kedua gambar masing-masing ditujukan buat mata kiri dan kanan pengguna, dan secara otomatis disatukan oleh otak sehingga menjadi sebuah tampilan tiga dimensi utuh. Hasilnya sungguh luar biasa.

Memakai Cardboard tak ubahnya “terjun” ke dalam sebuah dunia lain. Pengguna bisa bebas menoleh ke segala arah di alam VR, 360 derajat, kanan-kiri ataupun atas-bawah.
oik yusuf/ kompas.com
Aplikasi Cardboard menyajikan dua tampilan pada area yang berbeda pada layar smartphone. Dua tampilan ini diproyeksikan masing-masing untuk mata kiri dan kanan
Tampilan museum Versailles dalam salah satu demo di aplikasi Cardboard akan mengikuti pandangan arah pengguna. Begitu pula jalanan Paris pada demo bertajuk Street Vue dan kontur-kontor bumi pada demo Google Earth.

Google memang menyediakan beberapa demo VR di aplikasi Cardboard yang tiap-tiapnya dirancang untuk skenario berbeda. Selain sejumlah demo yang disebut di atas, ada pula demo Photo Sphere, YouTube, dan animasi 3D bernama Windy Day.

Mereka seakan menunjukkan bahwa visualisasi 3D Cardboard bisa dipakai untuk berbagai keperluan, tak hanya game.
 
Sensasi 3D yang dihasilkan membuat semua demo itu seolah tampak benar-benar di depan mata. Sangat mirip dengan efek yang dihasilkan headset VR Oculus Rift, yang juga pernahdicoba KompasTekno tahun lalu.

Bedanya, Google Cardboard bisa dibuat sendiri oleh peminat, dengan hanya bermodalsmartphone Android, kardus, dan sejumlah komponen lain yang harganya relatif tak mahal. Kisaran harga keseluruhan diperkirakan antara 20 dollar AS dan 40 dollar AS (antara Rp 230.000 dan Rp 460.000).

Di Amerika Serikat bahkan sudah ada beberapa pihak ketiga yang menjual Cardboard utuh dengan banderol sekitar 25 dollar AS. 

Related Posts:

Perjalanan Beats, Dimiliki HTC hingga Dibeli Apple

AP Photo
Produk headphone buatan Beats Electronics
KOMPAS.com - Produsen perangkat audio Beats baru berusia delapan tahun, namun mereka berhasil jadi perusahaan yang tumbuh cepat dan menguntungkan. Saham Beats sempat dibeli oleh HTC asal Taiwan, dan kini dibeli oleh Apple dengan harga yang terbilang tinggi.

Berbasis di Santa Monica, California, Amerika Serikat, Beats resmi didirikan pada 2008 silam oleh penyanyi sekaligus produsen musik rap Dr. Dre dan eksekutif perusahaan rekaman Jimmy Iovine.

Produk andalan mereka adalah headphone dan speaker dengan mereka dagang "Beats" dan identik dengan pilihan warna beragam serta logo huruf "b" kecil yang dinamis.Headphone Beats terkenal dengan karakter bass yang kuat. Dre kecewa dengan semua produk headphone yang ada di pasar, karena tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam "mendengarkan musik secara utuh."

Berbekal teknologi tersebut, Beats melisensikan hak paten tersebut kepada perusahaan lain yang hendak mengadopsi teknologi audio mereka.

Beats kemudian melebarkan bisnisnya ke jalur musik streaming berlangganan. Mereka mengakuisisi MOG pada 2012, lalu meluncurkan layanan Beats Music pada 2014.

Popularitas Beats meningkat pesat berkat strategi pemasaran yang jelas, fokus padapositioning produk dan penawaran merek untuk musisi hip-hop dan pop.

Pada tahun 2012, produk Beats menguasai 64 persen pasar di Amerika Serikat untukheadphone dengan harga di atas 100 dollar AS, menurut data NPD Group. Pendapatan mereka tumbuh lima kali lipat antara tahun 2010 sampai 2012. Tahun 2013 lalu, perusahaan ini meraih pendapatan lebih dari 1 miliar dollar AS.

Dimiliki HTC

Pada 2011 lalu, saham Beats sempat dibeli sebanyak 50,1 persen oleh produsen ponsel pintar HTC asal Taiwan senilai 300 juta dollar AS. Kedua perusahaan berkolaborasi mengadopsi teknologi audio pada sejumlah model ponsel Android buatan HTC.

Sayangnya, kolaborasi HTC dan Beats itu nampaknya tidak terlalu berbuah manis. Teknologi Beats dinilai tidak memberi nilai tambah terhadap ponsel-ponsel HTC. HTC memutuskan mengurangi kepemilikan sahamnya menjadi 25 persen di Beats pada tahun 2012.

Hingga pada September 2013, HTC menjual seluruh sahamnya yang tersis. Carlyle Group menggantikan posisi HTC sebagai pemegang saham minoritas bersama Dr Dre dan Iovine.

Beats ElectronicPosting Instagram akun resmi Beats Electronic setelah pengumuman resmi rencana akuisisi oleh Apple.
Dibeli Apple

Kabar pembelian Beats oleh Apple tersiar pada 8 Mei 2014 dan pertama kali diwartakan oleh Financial Times. Meskipun belum ada pernyataan resmi dari Apple, namun sejumlah bukti menunjukan bahwa akuisisi tersebut benar-benar akan terjadi.

Sehari setelah itu, Dre dilaporkan telah merayakan kesepakatan akuisisi ini bersama rekan-rekannya, termasuk aktor Tyrese Gibson. Gibson sempat memublikasi video pestanya bersama Dre di Facebook, yang mengatakan bahwa kini Dre masuk dalam daftar"billionaire boys club." Dalam video tersebut, Dre juga menggambarkan bahwa dirinya adalah "miliarder pertama dalam hip-hop."

Video tersebut memang tidak secara eksplisit mengonfirmasi kesepakatan akuisisi Beats oleh Apple. Namun, beberapa jam kemudian, Gibson memutuskan untuk menghapus video tersebut dari akunnya.

Barulah pada 28 Mei 2014, Apple mengumumkan secara resmi rencananya mengakuisisi Beats. Apple harus mengeluarkan dana 3 miliar dollar AS, dengan rincian 2,6 miliar dollar AS berbentuk tunai dan 400 juta dalam bentuk saham.

Akuisisi ini rencananya akan selesai pada akhir 2014 setelah keduanya mendapatkan restu dari regulator di Amerika Serikat.

CEO Apple Tim Cook, mengakui bahwa salah satu alasan mereka mengakuisisi Beats, adalah mengincar sumber daya "kreatif" seperti Dre dan Iovine yang segera bergabung dengan Apple. "Mereka akan datang dengan fitur yang menggebrak pikiran Anda," kata Cook seperti dikutip dari The New York Times.

Babak baru Apple dan Beats

Selanjutnya, perangkat audio Beats dan layanan Beats Music akan berada di bawah asuhan Apple. Namun, Apple dan Beats akan tetap menjadi dua merek dagang terpisah, termasuk iTunes Radio dan Beats Music yang saling bersaing.

Kedua layanan ini akan menjadi andalan baru bagi Apple dalam industri musik, karena saat ini layanan streaming musik berlangganan sedang tumbuh. Beats Music sendiri diklaim telah memiliki 200.000 pengguna berkat pemasaran besar-besaran dan menjalin kemitraan dengan operator telekomunikasi.

Todd Williamson/AP Photo
Dua pendiri Beats Electronics, Jimmy Iovine dan Dr Dre
Cook meyakinkan ada banyak hal yang bisa dilakukan Apple dan Beats di masa depan. "Intinya adalah bahwa Jimmy dan Dre telah membangun sesuatu yang fenomenal. Dan mereka memiliki keterampilan fenomenal," ujarnya kepada Recode.

Hingga kini belum jelas apa yang akan dilakukan Dre dan Iovine di Apple. Nampaknya, keduanya akan terus bekerja mengembangkan proyek Beats dan mengintegrasikannya untuk produk Apple.

Musik merupakan bagian dan mendapat tempat khusus dalam perusahaan Apple. Penambahan Beats akan membuat lini produk musik Apple lebih baik, dari streaming gratis dengan iTunes Radio hingga layanan berlangganan seperti Beats, dan tentu saja pengguna diajak membeli konten musik di iTunes Store.

Akuisisi ini seharusnya bisa memperkuat produk Apple yang berkaitan dengan musik, dan babak baru perpaduan teknologi Apple dan Beats ini akan segera dimulai.

Related Posts:

Ini Dia Robot-Robot Penghibur Buatan Anak Bangsa

OKEZONE.COM - JAKARTA - Perkembangan teknologi robotika di Indonesia tampak semakin pesat. Melalui acara pameran robotika, Sekolah Robot Indonesia (SARI) dan Pluit Village hari ini, Senin (9/6/2014), memamerkan karya-karya robot buatan anak bangsa.

Event Robopark "The Biggest Premiere Robot Exibition in Indonesia" yang digelar d Pluit Village, menampilkan 45 robot besutan anak bangsa.

Kegiatan yang resmi dimulai pada hari ini hingga 25 Juni nanti, akan terdiri dari beberapa muatan acara. Acara ini antara lain kompetisi Robotic School Cup yang akan diikuti oleh lebih dari 350 sekolah dengan lebih dari 1000 anak yang akan ikut berpartisipasi mewakili sekolahnya masing-masing.

Lomba tersebut akan menyesuaikan dengan jenjang pendidikan dan disediakan sebanyak 13 kategori lomba.

Selama kompetisi berlangsung, pengunjung akan disuguhkan dengan beragam aksi unik dan memancing kekaguman dari para robot. Ada 4 wahana robot yang akan pamer kehebatan, yaitu Robo Soccer, Robo Warrior, Robot Taekwondo, dan Robo Cacher.



Anak-anak pun dapat menikmati atraksi para 'manusia besi' ini seperti LED Dancer, LED Percussion, Laserman dan Robo Dancer tiap akhir pekan. Atraksi hiburan oleh robot ini dalam rangka mengisi liburan sekolah.

SARI mengungkapkan melalui event ini, diharapkan akan tumbuh bakat dan potensi baru anak-anak sekolah, serta memberikan kesempatan kepada generasi muda bangsa untuk menunjukan kreativitas dan berkontribusi dalam kancah teknologi di Indonesia.

Related Posts:

Ini Dia Robot-Robot Penghibur Buatan Anak Bangsa

JAKARTA - Perkembangan teknologi robotika di Indonesia tampak semakin pesat. Melalui acara pameran robotika, Sekolah Robot Indonesia (SARI) dan Pluit Village hari ini, Senin (9/6/2014), memamerkan karya-karya robot buatan anak bangsa.

Event Robopark "The Biggest Premiere Robot Exibition in Indonesia" yang digelar d Pluit Village, menampilkan 45 robot besutan anak bangsa.

Kegiatan yang resmi dimulai pada hari ini hingga 25 Juni nanti, akan terdiri dari beberapa muatan acara. Acara ini antara lain kompetisi Robotic School Cup yang akan diikuti oleh lebih dari 350 sekolah dengan lebih dari 1000 anak yang akan ikut berpartisipasi mewakili sekolahnya masing-masing.

Lomba tersebut akan menyesuaikan dengan jenjang pendidikan dan disediakan sebanyak 13 kategori lomba.

Selama kompetisi berlangsung, pengunjung akan disuguhkan dengan beragam aksi unik dan memancing kekaguman dari para robot. Ada 4 wahana robot yang akan pamer kehebatan, yaitu Robo Soccer, Robo Warrior, Robot Taekwondo, dan Robo Cacher.



Anak-anak pun dapat menikmati atraksi para 'manusia besi' ini seperti LED Dancer, LED Percussion, Laserman dan Robo Dancer tiap akhir pekan. Atraksi hiburan oleh robot ini dalam rangka mengisi liburan sekolah.

SARI mengungkapkan melalui event ini, diharapkan akan tumbuh bakat dan potensi baru anak-anak sekolah, serta memberikan kesempatan kepada generasi muda bangsa untuk menunjukan kreativitas dan berkontribusi dalam kancah teknologi di Indonesia.

Related Posts: