Sepeda Motor Ini Bisa Beradaptasi dengan Postur Pengendara

California, KompasOtomotif – Kawasaki menunjukkan kelebihan Vulcan S Ergo-Fit Concept 2015. Sepeda motor berkarakter galak tapi mudah dikendalikan untuk pemula dan wanita itu diklaim sanggup menyesuaikan dengan postur pengendara agar semakin personal.

Pengendara dengan postur tinggi besar, pendek, bahkan gemuk, bisa tetap mengendarai sepeda motor ini dengan nyaman. Dengan konsep Ergo-Fit, dealer Kawasaki diperbolehkan mengubah beberapa komponen untuk menyesuaikan dengan bodi pengendara.

Setang bisa dimaju-mundurkan 1-3 inci untuk menyesuaikan dengan panjang tangan masing-masing pengndara. Pijakan kaki juga bisa disetel, maju atau mundur beberapa inci. Di beberapa permintaan, jok bahkan bisa dimajukan untuk lebih mendekat dengan setang.

Tidak dijelaskan konsep adaptasi sepeda motor dengan pengendara ini berlaku untuk kawasan tertentu atau semua dealer yang menjual Vulcan S. Yang jelas, di Amerika Serikat konsep Ergo-Fit ini sudah mulai bisa dilakukan pada 2015.

Vulcan S adalah salah satu andalan Kawasaki untuk merangsang pengendara pemula. Gayanya yang modern dan segar memberi daya tarik tersendiri. Posisi duduk juga rendah, diklaim menawarkan pengendalian prima dan bobot ringan. Mesinnya sama dengan Ninja 650 atau Versys 650S, dengan tipe pararel kembar.

Related Posts:

Toyota Indonesia Dorong Kelahiran Mobil BBG

Jakarta, KompasOtomotif – Selain menghadirkan produk-produk ramah lingkungan dan hemat bahan bakar sesuai yang digariskan pemerintah, Toyota di Indonesia juga akan fokus mendorong kelahiran mobil berbahan bakar alternatif, terutama gas.

Soal ini, Toyota mengaku sudah sangat siap. Tahun 2015 bahkan dijadikan tonggak untuk segera mempertajam rencana menghadirkan mobil berbahan bakar gas. Direktur PT Toyota Motor Indonesia Manufacturing (TMMIN) I Made Dana Tangkas, (7/1/2014), di Jakarta, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang ”wait and see”.

”Ke depan kami akan lebih erat bekerjasama dengan stake holder. Termasuk pemerintah sebagai regulator, penyedia infrastruktur (gas), hingga produsen atau penyedia. Gas kan perlu SPBG, atau bio ethanol perlu penanangan khusus. Kalau hybrid sih nggak perlu,” ujarnya usai melakukan sosialisasi program Toyota Eco Youth di Restoran Demang, kawasan pertokoan Sarinah.

Made Dana mengatakan, beberapa kali pertemuan sudah dilakukan, antara Toyota Indonesia, Gaikindo, hingga Perusahaan Gas Negara dan beberapa stake holder lain. Mengerucutkan pemikiran untuk segera menghadirkan mobil berbahan bakar gas masih jauh dari kenyataan.

Saat ini Toyota sendiri sudah punya line up berbahan bakar gas yang siap diluncurkan. Pengujian sesuai regulas dan standar dilakukan untuk Vios/ Limo CNG. Prototipenya sudah pernah dipamerkan beberapa kali di ajang berbeda.

”Kami masih menunggu, terutama untuk rgeulasi dan kesiapan lainnya. Atau siapa dulu yang akan menggerakkan agar cita-cita ini tercapai. Ini untuk kepentingan nasional atau penghematan nasional,” tukas Made Dana.

Related Posts:

Mobil Tua Lebih Sering Merenggut Nyawa

California, KompasOtomotif - Fakta membuktikan kalau mobil berusia tua memang lebih tidak aman ketimbang mobil baru. Selain itu, mobil berukuran kompak juga cenderung lebih kurang aman ketimbang berbodi bongsor. 

Ada data menarik, hasil penelitian kecelakaan mobil yang terjadi pada pengemudi anak muda, usia 15-17 tahun di Amerika Serikat (AS), menunjukan kalau fakta dua kalimat di atas terbukti benar, dilansirCarscoop (5/1/2015).

Dari dua peneliti dari Lembaga Asuransi Keselamatan Jalan (IIHS) AS, menunjukkan kalau hampir setengah pengemudi usia 15-17 tahun yang tewas dalam kecelakaan mobil sepanjang 2008-2012 karena mengendarai mobil tua. Mobil yang mereka kendarai berusia minimal 11 tahun dan sepertiga dari mereka mengendarai mobil kompak.

Hasil penelitian ini terkandung dalam laporan fatalitas tahunan dari pemerintah AS (Fatality Analysis Reporting System/FARS) menggunakan data 2008-2012 dan disampaikan 18 Desember 2014 lalu.

Dari laporan ini, terbukti ada hal lain terkait dalam masalah ini, antara lain, masalah kemampuan daya beli konsumen. Mobil berusia tua, berukuran kecil, harganya lebih murah ketimbang lawannya, dan anak muda cenderung memilih kendaraan seperti ini di jalan. 

Jika dibandingkan, pengemudi usia dewasa yang tewas pada periode waktu yang sama, menunjukan data kontras, lebih banyak remaja yang mengendarai mobil kompak.
Selain itu, para peneliti juga melakukan survei pada orang tua di AS, pada Mei 2014. Hasilnya, 60 persen remaja mengemudikan mobil yang usianya paling muda 8 tahun. Pada analisis FARS, 82 persen remaja yang tewas di jalan mengemudikan mobil berusia 6 tahun.

Dari penelitian ini disimpulkan kalau ukuran mobil berpengaruh pada keselamatan, dengan catatan kalau lebih sedikit korban jiwa yang mengendarai mobil berukuran besar ketimbang kompak. Kedua jenis mobil (besar dan kompak) sama-sama dilengkapi dengan fitur keselamatan aktif dan pasif standar yang sesuai ketentuan pemerintah AS saat ini.

Related Posts:

Mobil Otonomos Audi Menjelajah 885 Km

California, KompasOtomotif - Audi A7 Piloted Driving Concept telah memulai perjalanan sejauh 885 km dari Stanford, California menuju Las Vegas, Nevada, untuk membuktikan ketangguhan sekaligus keseriusan Audi terhadap teknologi mobil otonomos.

Sebagian besar perjalanan Audi A7 akan berjalan sendiri alias tidak dikemudikan dalam batas kecepatan di antara 0 – 113 kpj. Kabin diisi teknisi Audi dan jurnalis sebagai pengetes dan saksi, sebelumya seluruh penumpang telah diberi pelatihan bersama mobil otonomos sejauh 160 km. Selain itu mereka semua punya izin mengemudikan mobil otonomos dari pemerintah AS.

A7 Piloted Driving Concept tidak didesain untuk melakukan perjalanan luar kota, jadi saat mobil mendapatkan skenario itu peringatan akan menyala di hadapan pengemudi. Mengingatkan orang di balik kemudi untuk memantau mode perjalanan melalui layar di kaca depan, intstrument panel dan suara. Bila mobil tidak mendeteksi ada pengemudi, maka perlahan A7 akan berhenti ke tempat aman.

A7 dilengkapi radar jarak jauh di bagian depan mobil, dari situ sinyal yang dihasilkan digunakan cruise control dan side assistance systemuntuk berjalan. Selain itu ada radar lainnya di bagian samping mobil dan belakang, A7 bisa memantau 360 derajat kondisi sekitar mobil.

Laser di gril depan dan bemper belakang membuat bodi tetap berada di jalur, bila dibutuhkan mobil bisa melewati mobil lain di depannya. Rencananya, perjalanan akan selesai bertepatan dengan jadwal konferensi pers di Consumers Electronic Show di Las Vegas, Selasa (6/1/2014).

Related Posts:

Bajaj Pulsar 200SS Tinggalkan India demi Turki

New Delhi, KompasOtomotif – Bajaj Auto menyiapkan peluncuran Pulsar 200SS di luar India. Hal itu terkuak dari berbagai spyshot di Turki, menunjukkan foto-foto versi ber-fairing Pulsar 200NS itu ”nangkring” didealer atau sedang dites dengan kamuflase.

Seperti dilansir Motorbeam, Minggu (4/1/2015), situasi ini membuat heran publik di India. Disinyalir perusahaan yang berbasis di Pune, India, itu bakal melakukan launching model ini di luar negeri terlebih dahulu ketimbang merilis di ”kandang” sendiri.

Indikasi kuat Pulsar 200SS bakal meluncur di Turki dalam waktu dekat adalah persiapan. Selain sudah ada di beberapa dealer sejak Desember 2014, pertunjukan stunt juga siap menarik perhatian. Pengetesan bahkan sudah dilakukan keliling negara.

Motorbeam menyayangkan soal prioritas peluncuran di luar India terlebih dahulu, mengingat di dalam negeri model ini sangat ditunggu. Sepeda motor di segmen 200-500cc juga sedang panas dengan datangnya sejumlah penantang.

Sementara itu tidak ada kepastian waktu peluncuran di India, meski sudah dipastikan bakal dilakukan tahun ini. Bahkan berbagai dealertidak mendapat informasi sama sekali dari perusahaan.

Untuk pasar Turki, Bajaj menginstal ABS sebagai peranti standar. Sedangkan spesifikasi mesin masih sama, 199,5cc silinder tunggal dengan sistem injeksi bahan bakar.

Related Posts: